Arsitektur Minimalis
https://affifmaulizar.blogspot.com/2012/12/arsitektur-minimalis.html
Gaya arsitektur minimalis, menyajikan bangunan yang sangat simple. Pertimbangan tata letak, bentuk mengacu pada fungsi dengan meminimalkan ornamen atau bahkan tidak ada ornament. Dasar fungsi yang diterapkan pada bangunan arsitektur minimalis termasuk, fungsi ruang untuk kegiatan dan fungsi struktur konstruksi dalam kualitas kerja yang presisi dan akurat.
Eksterior dibentuk oleh sedikit komposisi masa
yang sederhana, estetika diberikan oleh perbandingan besar kecil yang harmonis,
kombinasi tekstur monoton dalam kesedarhanaan bentuk-bentuk geometris.
Interior ditata dengan menempatkan perabot
interior yang tidak memenuhi ruang dengan berlebihan seperti arsitektur klasik yang kaya ornamen.
Ruang berlanjut antara ruang satu dan lainnya tanpa
pembatas ruang yang solid, ruang terkesan luas dan menyatu. Jendela dan pintu
dengan ukuran agak besar dalam bentuk sederhana.
Bahan
bangunan yang sesuai digunakan umumnya bahan hasil industri seperti, metal,
aluminum, beton jadi, homogenus tile, keramik dan mengekspos bahan-bahan
natural seperti kayu, batu tanpa finishing yang berlebihan.
Di
Indonesia banyak produk-produk properti yang mendekalarasikan produknya sebagai
arsitektur minimalis dengan menampilakan rumah yang kaya dengan ornamen
garis-garis horizontal, warna hitam dan abu-abu. Ini menurut saya adalah
penyimpangan dari arsitektur minimalis yang sebenarnya. Komposisibanguna sudah
tidak lagi minimal tapi kaya ornamen. Garis-garis bukanlagi minimalis jika
garis-garisnya terlalu banyak dan terkesan mengada-ada. Mungkin lebih dekat apa
bilabanunan seperti ini dikatagorikan sebagai arsitektur artdeko yang
berkembang di Jakarta pada tahun 60-an.