Elemen-Elemen dalam Perancangan Arsitektur
https://affifmaulizar.blogspot.com/2013/04/elemen-elemen-dalam-perancangan.html
Selamat siang sobat-sobat bloger? kali ini saya akan mempostingkan tentang elemen-elemen yang digunakan pada perancangan arsitektur. Dalam perancangan, terdapat banyak elemen-elemen yang dapat kita bubuhi. Seperti penambahan elemen titik, garis, bidang, ruang dan bentuk. Dari elemen-elemen ini kita bisa merancang sebuah karya yang mempunyai kesan tersendiri di setiap lekukan-lekukannya. Contohnya seperti menara Eifel. Menara eifel merupakan salah satu contoh dari elemen garis vertikal. Umumnya pada bentuk elemen garis terkesan kaku, formal, dan tegas. Sehingga citra dari menara eifel lebih besar. Maka dari itu, dalam perancangan sangat diperlukan. Baiklah, berikut penjelasan tentang elemen-elemen yang saya sebutkan tadi.
TITIK
Titik merupakan awal dan akhir dari suatu garis,
yang menunjukan posisi dalam sebuah ruang dan merupakan pusat perhatian pada
ruangan tersebut. Sebuah titik tidak mempunyai panjang, lebar dan luas.
GARIS
Garis merupakan suatu titik yang diperpanjang Pada
suatu garis hanya memiliki panjang tetapi tidak memiliki lebar dan tinggi.
Elemen garis terbagi menjadi 4 yaitu sebagai
berikut:
a.
Garis vertical
Garis vertical
mempunyai kesan tinggi, kaku, formal, dan tegas.
Contohnya seperti
bentuk dari tiang, kolom, menara, dan lain-lain.
b.
Garis Horizontal
Garis horinzontal
mempunyai kesan lebar, luas, dan lapang.
Contohnya seperti
bentuk dari denah
c.
Garis Diagonal
Garis diagonal
mempunyai kesan dinamis dan tidak tenang.
d.
Garis Lengkung
Garis lengkung memiliki
kesan dinamis, lembut, dan gembira.
BIDANG
Bidang merupakan suatu garis yang diteruskan kearah
yang berbeda dari garis asalnya. Sebuah bidang memimiliki panjang dan lebar
tetapi tidak memiliki tinggi. Dalam unsur desain, bidang berfungsi sebagai:
- Pemberi arah dan suasana
- Sebagai penerang (penerang dimaksudkan sebagai petunjuk arah)
- Pengontrol
- Penutup efektif
RUANG
Ruang adalah kumpulan dari susunan beberapa bidang. Dalam
unsur desain ruang terbagi atas beberapa komponen pembentuk ruang yaitu:
- Lantai
- Dinding (dinding pasif, dinding transparan, dan dinding semu)
BENTUK
Bentuk adalah karakteristik pengenal volume utama.
Bentuk juga merupakan cirri utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini
ditentukan oleh volume, wujud, dan hubungan antara bidang-bidang yang
menggambarkan batas-batas.
Adapun ciri-ciri visual bentuk yaitu sebagai berikut:
- Memiliki Dimensi/ Ukuran yaitu Ukuran fisik suatu bentuk berupa panjang, lebar dan tebal.
- Memiliki Warna
- Memiliki Tekstur yaitu Kualitas yang dapat diraba pada permukaan dari sebuah bentuk
Sifat bentuk:
- Memiliki Posisi yaitu Letak relatif terhadap lingkungannya
- Memiliki Orientasi yaitu Posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, dan terhadap pandangannya.
- Memiliki Inersia Visual yaitu Derajat konsentrasi dan stabilitas bentuk.
Sifat ini dipengaruhi
dari bagaimana kita memandangnya
- Perspektif/ Sudut Pandang
- Jarak terhadap Bentuk tersebut
- Keadaan cahaya, dimana kita melihat bentuk tersebut
- Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut
Bentuk terbagi atas 2 yaitu:
1.
Bentuk Beraturan
Pada umumnya bentuk
tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap sumbunya. Contohnya seperti
bola, silinder, kerucut, kubus, dan lain-lain.
2.
Bentuk tidak
Beraturan
Pada umumnya bentuk ini
tidak simetris tetapi lebih dinamis dibandingkan dengan bentuk beraturan.
TEKSTUR
Tekstur merupakan gambaran mengenai permukaan dari
suatu benda yang dapat menimbulkan kesan-kesan tertentu seperti mengkilap,
buram, halus, licin, dan kasar.
WARNA
Warna merupakan itensitas dan nilai dari suatu
permukaan bentuk.
Dalam perancangan warna berfungsi sebagai:
- Menambah kualitas dan dapat memberikan nilai tambah pada sebuah rancangan
- Sebagai media komunikasi yang memiliki arti untuk memberikan kesan dan menyalurkan informasi kepada pengamat
- Untuk menutupi kelemahan atau kekurangan suatu permukaan bentuk atau benda yang dianggap kurang menarik
PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN
1. Kesatuan/ Unity
Kesatuan adalah usaha untuk mencari kesamaan dari
sifat unsur keindahan.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kualitas yang terdapat dalam
setiap objek dimana daya tarik visual dari kedua bagian masing-masing yang
memiliki pusat keseimbangan atau pusat perhatiannya adalah sama.
3. Irama
Irama adalah pengulangan simetris antara
elemen-elemen yang mempunyai hubungan yang dapat dikenal. Dalam arsitektur,
pengulangan dalam visual bangunan seperti irama garis, volume interior,
perbedaan warna, perbedaan gelap, bukaan, tiang dan kolom.
4. Skala
Skala adalah kualitas yang membuat sebuah bangunan
terlihat benar, tepat dan nyata. Skala terbagi atas 3 jenis yaitu:
a. Skala alamiah,
yaitu ekspresi dimensi yang sesungguhnya dalam mengukur keadaan normal.
b. Skala heroic,
yaitu usaha untuk membuat bangunan terasa lebih besar dan manusia terasa lebih
kecil.
c. Skala intim,
yaitu usaha untuk membuat bangunan atau ruangnya terkesan lebih kecil dari
bangunan sesungguhnya.