Arsitektur Post-Modern
https://affifmaulizar.blogspot.com/2012/11/arsitektur-post-modern.html
Selamat siang sobat blogger? kali ini saya akan memposting tentang arsitektur post-modern.
Arsitektur
Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap langgam arsitektur modern, maka dari itu timbulah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post-modern ini muncul
dalam tiga versi atau sub langgam yaitu purna modern, pasca modern, dan
dekonstruksi (banyaknya versi tentang post-modern ini memang
telah membuat banyak pihak mengalami kebingungan khususnya untuk menentukan
siapa dan mana yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai yang benar).
Arsitektur purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur yang digunakan untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Tanda yang pertama berakhirnya
arsitektur modern adalah dengan berakhirnya 4 versi arsitektur modern. Selain itu juga karena adanya protes keras dari masyarakat awam Eropa, mereka
beranggapan bahwa suatu pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau
penghancuran tak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sembarang orang juga
dapat melakukannya. Arsitek ditantang untuk membangun tanpa merusak sehingga
muncullah arsitektur purna modern yang mendamaikan antara yang baru dan lama.
Simpulan
yang paling mencolok adalah bahwa cita - cita yang dikumandangkan oleh
modernisme yaitu menolak elektikisme tetapi malah ditampilkan, ini merupakan
tanda – tanda berakhirnya arsitektur modern. Arsitektur post modern melakukan
gugatan – gugatan besar pada arsitektur modern yang ditujukan terhadap sifat
arsitektur modern yang totalitarian dan fungsional/utilitarian.
Ciri
– ciri umum Arsitektur post modern:
Untuk
lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan
daftar ciri–ciri sebagai berikut:
Ideological yaitu merupakan suatu
konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan.
Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang
memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan
sistematis. Double coding of Style yaitu bangunan
post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu Arsitektur
modern dengan arsitektur lainnya. Popular and pluralist yaitu Ide
atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi
memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan
tunggal. Semiotic form yaitu penampilan
bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna
atau tujuan atau maksud. Tradition and choice Merupakan
hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud
atau tujuan perancang. Artist or client Mengandung
dua hal pokok yaitu Bersifat seni (intern) dan Bersifat umum (extern), yang
menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum. Elitist and participative yaitu Lebih
menonjolkan pada suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam
arsitektur modern. Piecemal yaitu Penerapan
unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar
seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain. Architect as representative and activist
yang berarti Arsitek
berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta
dalam perancangan.
Contoh
bangunan post modern