Tips Menggambar Manual
https://affifmaulizar.blogspot.com/2013/05/tips-menggambar-manual.html
Hai sobat-sobat blogger? Kali ini saya akan mempostingkan tentang tips bagaimana cara untuk menggambar teknik dengan keakuratan yang benar. Mungkin banyak dari teman-teman agak sulit menggambarnya, karena dengan menggambar teknik kita harus teliti, tekun dan sabar dalam mengerjakannya. Dengan begitu sobat-sobat dapat menghasilkan gambar yang akurat. Salah satu metode yaitu dengan menggunakan tahap proyeksi. Dengan proyeksi kita dapat mengghasilkan gambar yang akurat. Metode inilah yang saya dapatkan dari dosen saya dan sangat berguna untuk menunjang keberhasilan saya dalam menggambar teknik. Tetapi pada era yang modern ini, banyak software-software yang bertebaran untuk mendukung dunia arsitek dalam hal menggambar gambar kerja. Mungkin dengan hadirnya teknologi tersebut, metode manual sudah dilupakan oleh para arsitek dan mahasiswa, karena sangatlah lambat dibandingkan dengan menggunakan software-software berkualitas seperti AutoCad. Tetapi saya mencoba untuk menerangkan lagi bagaimana cara menggambar manual yang benar dan akurat.
Gambar
teknik merupakan metode penggambaran yang digunakan untuk industry teknik
seperti arsitektur, mesin dan lain-lain. Yang paling kita perlukan untuk
menggambar teknik adalah meja gambar (tetapi harga meja gambar sangatlah mahal
dan harus dengan pemesanan). Jika tidak ada meja gambar, kita bisa menggunakan
meja petak. Lalu sediakan bahan gambar, terutama kertas yang deperlukan seperti
kerta A3, A2, A1 atau A0, pensil mekanik ukuran (0.1, 0.2, 0.3 dst), penghapus
(rekomendasi dari saya, gunakan produksi dari fable kastel, karena hasilnya
lebih halus dibandingkan produksi lainnya), rol segitiga (sudut 35o, 45o dan 90o), mal (segitga,
lingkaran, persegi), busur, rapido, perekat ( yang menggunakan bahan magnet
atau altenatifnya juga bisa menggunakan selotif). Setelah mengumpulkan
bahannya, selanjutnya kita mulai lansung ke TKP. Pada tips ini saya akan
memberikan contoh cara pembuatan tampak. Pertama sekali letakkan gambar denah dan
kertas kosong, denah letakkan pada bagian paling depan, dan kertas kosong
didepan kita kemudian rekatkan keduanya dengan perekat agar tidak berubah posisinya
pada saat memproyeksikan. Kemudian siapkan pensil dan sepasang rol segitiga
untuk memulai proses proyeksi. Letakkan rol segitiga 90o pada bagian
bawah dan rol segitiga 35o diatasnya agar garis yang kita tarik
lurus dan akurat dengan ukuran pada rol. Kemudian tariklah garis horizontal
pada kertas. Kemudian sesuaikan dengan rol dalam rotasi vertical. Kemudian tariklah
gari vertical yang mengikuti bentuk denah yang telah disediakan. Dengan proses
ini kita bisa menghemat waktu dibandingkan dengan gambar tanpa proyeksi yang
mengukur kembali ukuran denah yang telah dibuat. Jika selesai, berikan batas ketinggian
pada tampak tersebut, yaitu tahap pembuatan bentukan atap. kemudian Siapkan busur,
letakan diatas sudut terluar paling atas pada tampak. Ambil sudut 30o
atau 35o untuk kemiringan atap dan berikan penanda titik pada sudut
tersebut. Tariklah garis memanjang mengikuti titik tersebut, lakukan juga pada
sudut terluar pada bagian lainnya. Ketika selesai, berikan motif atap pada
bagian atap. Sesuaikan dengan material atap yang digunakan. Disini saya
menggunakan atap seng, maka motifnya yaitu bentuk garis-garis vertical yang
rapat. Kemudian berikan garis profil pada setiap bagian terluar pada tampak
agar terlihat tidak kaku pada gambar. Garis profil merupakan garis yang
digunakan untuk memberikan kesan focus pada setiap bentukannya.
Demikian
ilmu yang bisa saya share ke teman-teman, mungkin bisa bermanfaat dan bisa
menunjang kualitas gambar kita agar bisa menjadi arsitek yang kreatif dan berprinsip.
Terima kasih.