Waktu

Waktu adalah satuan, tanpa waktu kita tidak akan ada dibumi. Tanpa waktu tidak akan ada siang dan malam, dan tanpa waktu tidak akan ada aksi maupun reaksi.
***
Lembah Pergunungan,
Dimana aku dan putriku duduk, menyaksikan indahnya karya seni yang terpampang luas tanpa batas. Bentang laut nan luas, merefleksikan sinar matahari. Pergerakan itu membuat kami terpesona akan gradasi yang direfleksikan matahari di cermin bumi ini.
***
"Ayah?" Panggil Prycll.
Dia adalah putriku. Wajahnya yang oval, rambutnya sebahu dan wajah yang imut. Panggilan emasnya membuatku mampu berpaling dari indahnya pemandangan alam dihadapanku.
"iya nak?" Jawabku memperjelas senyumku pada sang putri.
"mengapa bingung, nak?" Tanyaku kepadanya.
"Prycll bingung yah, kenapa kita tinggal dibumi dan hidup bersama waktu?" Prycll bertanya bingung padaku.
"Karena bumi adalah waktu kita nak" jawabku.
"Apa sama seperti jam yah? Bisa diperlambat, dipercepat, atau tidak berjalan jika tidak ada daya?" Prycll memberikan perbandingan, sambil kepalan tangannya menahan dagunya yang kecil.
"Tidak nak, waktu dibumi itu tetap, namun bisa saja berubah, sesuai kehendakNya. Namun jika disesuaikan dengan sains, bisa saja berubah jika kecepatan rotasi bumi berkurang" Jelasku.
"Waktu adalah satuan penting, tanpa waktu kita tidak akan ada dibumi. Tanpa waktu tidak akan ada siang dan malam, dan tanpa waktu tidak akan ada aksi ataupun reaksi. Contohnya seperti matahari yang ada dihadapan kita, nak. Jika tidak ada waktu matahari itu tidak akan bergerak sama sekali. Dengan adanya waktu kita ditakdirkan untuk menjalani suatu hal yang penting dibumi yaitu belajar dan menjalani ujian, sama seperti hanya kamu hendak belajar disekolah, nak." Tambahku.
"Mengapa begitu yah?" Prycll bertanya.
"Karena Allah memberikan kita waktu sangat banyak untuk belajar, supaya kita dan generasi seterusnya dapat meraih nilai paling tinggi selama ujian."jelasku.
"Belajar untuk apa yah? Bukankah hidup itu untuk dinikmati?" Tanya prycll membandingkan.
"Ayah akan garis bawahi, hidup ini bukanlah untuk dinikmati. Dibumi kita hanya hidup sementara. Dibumi kita hidup dalam waktu. Ayah adalah seorang fisikawan. Ayah tidak takut akan kematian, yang ayah takutkan adalah waktu. Waktu adalah penentu kehidupan kita, nak. Jadi, jangan jadikan hidup hanya untuk dinikmati. Jadikanlah hidup itu sebagai pembelajaran untuk beramal." Jelasku untuk mempertegas pandangannya tentang hidup.
"emm. Jadi begitu yah. Tadi ayah juga menyebutkan kalau dengan pembelajaran dan ujian hidup, kita akan dapat nilai lebih? Prycll masih belum paham soal itu yah." Tanya Prycll
"Nilai yang kita bawa agar nantinya akan digantikan dengan sebuah hadiah nak." Jelasku 
"Wah, apa itu yah?". Prycll bertanya dengan semangat.
"Rahmat Nya yang paling tinggi, nak. Surga. Itulah nilai yang akan diberikan Allah kepada kita kelak. Surga adalah impian semua orang, nak." Jelasku.
"Seperti apa surga itu, yah?" Prycll bertanya lagi.
"Apa seperti disney world yang ada di singapura itu yah?" Tambahnya lagi.
"Lebih dari itu, nak. Surga adalah Tempat yang paling indah, lebih dari khayalan indah yang ada difikiran kamu, nak."jelasku.
"Wahh, aku ingin kesana yah, pasti disana akan sangat menyenangkan. apa saja yang bisa dilakukan agar bisa melewati semua ujian dibumi ini yah?" Tanyanya.
"Mudah kok nak. Kita harus mematuhi segala perintah Nya." Jawabku.
"Apa saja yah?" Tanyanya lagi.
"Kita harus menguatkan iman kita, Nak." Jawabku.
"Jadikanlah sebagai mesjid adalah sekolah kita, iman adalah seragam kita, imam adalah guru kita, shalat adalah hormat kita kepada-Nya, Al-Qur'an adalah buku kita, ceramah adalah nasehat kita, dan lingkungan adalah ujian kita." Tambahku lagi.
"Dengan kuatnya iman, kita akan mendapat nilai lebih ya yah?" Dia bertanya.
"Iya nak. Jika iman kita kuat, semua hal-hal baik pasti akan mengikuti kita." Jelasku.
"Prycill ingin kesana ayah." Prycll mengangkat kepalan tangannya keatas dengan semangat.
"Tentu nak, ayah akan bawa kamu kesana, tapi skor kamu harus bagus dan dapat nilai A++. Oke nak?"
"Sipp ayah" Prycill menjawab penuh semangat.
"Tapi ayah harus bantu Prycll ya yah". Tambahnya lagi.
***
Kumengangguk senada dengan senyumku yang jelas, mengiyakan permintaannya, raut wajahnya yang begitu cerah dan penuh semangat membuat mataku terkunang-kunang berlinang air mata, Jiwaku bernada merdu, hatiku membeku, tubuhku layu melihat begitu bangganya diriku terhadap putriku ini.
***
Mataku terbuka, tubuhku kaku, terbaring menyadari betapa indah impianku memiliki putri yang berbakti, memiliki putri yang percaya kepada sang ayah.

Related

Kutulis 3262996041512352764

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Visitors

Flag Counter

Connect Us

item